Setelah makan banyak sushi, lidah pengen yang manis-manis. Es krim, tentu saja itu pilihan yang tepat!
7.
Es krim
Sumber: Pocut Shaliha Finzia |
Sumber: Pocut Shaliha Finzia |
8.
Es krim teh hijau khas Kyoto
Sumber: Pocut Shaliha Finzia |
Belum ke Ke Gakkoku-ji (Kuil Perak) Kyoto namanya kalau belum coba es
krim ini. Rasanya manis, lembut dan agak pahit, karena ditaburi bubuk teh
hijau. Saya rasa ini satu-satunya es krim tersehat yang pernah ada. Kandungan
maccha (teh hijau) nya lebih banyak daripada es krim sebelumnya. Harganya satu
cup, 450 yen.
9.
Yatsuhashi
Ini cemilan manis yang paling saya suka. Rasa dan isi didalamnya bermacam-macam,
ada coklat, teh hijau, pisang, kacang, ubi, dll. Yatsuhashi biasanya dijadikan
omiyage (hadiah/oleh-oleh) khas Kyoto. Harganya satu satu bungkus (5 biji)
adalah 250 yen.
10.
Okonomiyaki
Tak sempat dokumentasi saat makan, jadi sumber: dari Internet |
Ini adalah makanan favorit saya setelah takoyaki. Saya biasanya beli yang
siap saji seharga 300 yen. Bentuknya seperti martabak, diolah dari tepung,
telur, dan kol. Diatasnya ditaburi serbuk nori (rumput laut), katsuobushi
(irisan ikan kayu) dan mayonaise. Oishii yo!
11.
Makanan Meksiko
Sumber: Pocut Shaliha Finzia |
Yang satu ini sebenarnya out of topic. Karena saya memakannya di Jepang,
jadi saya libatkan saja. Namun saya lupa namanya apa. Yang jelas enak dan
halal. Daging ayamnya diimpor dari Brazil yang semua ayamnya diproses secara
halal. Lumayan tanpa harus ke Meksiko, saya bisa mencicipinya di Jepang. Bentuk
seperti kebab. Dicocol dengan sambal pedas rasa tawar, yang tidak disukai orang
Jepang. Jadinya, saya dan teman-teman foreigner lainnya yang suka pedas saja
yang menghabiskannya. Tetap saja belum bisa menyaingi pedasnya sambal terasi
Indonesia, hehe. Satu porsi ini sudah cukup mengenyangkan, harganya sekitar 850
yen.
Seperti yang kita semua tahu, makanan di Jepang memang kebanyakan ada
unsur haramnya. Oleh sebab itu, ada baiknya saat memilih makanan ada teman yang
mengerti kanji Jepang di samping kita. Karena kalau tidak hati-hati, bisa saja termakan. Saya beruntung punya teman yang dapat mewanti-wanti
hal tersebut. Namun pada akhirnya saya harus bisa mandiri juga jika
sewaktu-waktu diperlukan. Kalau tidak, bisa dikerjain teman sendiri seperti
pengalaman saya. Teman saya yang laki-laki berkewarganegaraan Jepang tiba-tiba
memberikan onigiri (nasi kepal dengan isi bermacam-macam).
“Ini untukmu” katanya dalam bahasa Inggris sambil meletakkan makanan itu
di atas meja di hadapan saya. Saya belum mengerti bahasa Jepang saat itu.
“wah, benar ini untukku? Arigatou” ucap saya dengan nada bahagia dan hampir
terharu. Apalagi saat itu saya belum makan siang. Belum sampai tangan saya
mengambil, tangannya meraih kembali onigiri itu.
“Tapi isinya daging sapi, kamu tak bisa makan, ”ucapnya setelah menunjuk judul
besar (tulisan kanji) onigiri yang dipegangnya, lalu berlalu tanpa rasa bersalah.
“Hei kamu, Dasar!” saya mencak-mencak sendiri. Daging sapi dalam onigiri
itu jelas saja tak halal. I know I have to know the important Kanji from now
on, pikir saya saat itu.
0 komentar:
Posting Komentar