Searching...
Sabtu, 28 September 2013

Dreaming Sakura


Alhamdulillah, Allah berikan kesempatan kepadaku untuk menjemput impian di Negeri favoritku. Pertama kali mendengar kabar itu,  seketika aku sujud syukur. Ada secercah sinar kebahagiaan yang muncul dan menyelubungi hati ini. Mataku berembun, detak jantung melaju lebih cepat. Hingga jemariku tak bisa berhenti bergetar. Pikiranku terus membayangkan hal itu dan anehnya, perasaan dan firasat buruk lain muncul. Aku ingin cepat-cepat pergi ke negeri itu. Takut jika ada hal lain yang menghambat keberangkatanku. Aku bahkan takut mengendarai sepeda motor kemanapun, membayangkan aku jatuh, kecelakaan, dan masuk rumah sakit. Atau takut jika tiba-tiba Allah memanggilku secara tiba-tiba. Sungguh, hal itu membuatku memohon agar Allah membiarkan aku terus hidup dan sehat agar impian besarku ini terwujud.
Selanjutnya tak ada yang lebih giat kulakukan selain mempersiapkan diri untuk itu. Persiapan ruhiyah, mental, dan wawasan agar aku menjadi pribadi yang tak labil disana. Dan aku mendapati diriku senang sekali men-browsing tempat-tempat yang wajib dikunjungi disana nanti. Atau menyusun strategi tertentu untuk menghadapi empat musim asing sehingga semua akan terasa menyenangkan. Juga strategi beramal ibadah agar aku tetap istiqamah di negeri dengan mayoritas nonmuslim itu.
Dan kini, menjelang lima hari keberangkatan, rasa kebahagiaan itu sedikit demi sedikit berkurang. Ada sedih untuk meninggalkan rasanya. Atau sugesti bahwa aku akan sangat merindukan orang-orang suatu saat nanti. Gelisah bahwa aku belum bisa memberikan cinta yang proporsional pada orang-orang di sekitarku. Terluka saat membayangkan jika saja ada yang tak merindukanku nanti. Ya, karena memang aku merasa, aku belum sempat menjadi pribadi yang baik, berguna, dan berkesan. Dan di detik-detik inilah, aku ingin memberikan cinta yang tertunda itu.
Untuk orang tuaku yang kasihnya tak pernah putus walau anakmu meminta ini itu tanpa balas jasa yang berarti. Untuk kakak-kakak dan abang-abangku, maafkan jika belum bisa menjadi adik yang baik. Memang cinta ini sulit keluar dari lisan, namun di dalam hati ini kalian adalah penghuni tetap untuk selamanya. Love my family so much!
Teruntuk kerabat dekat keluarga yang selalu mendongkrak semangat. Sahabat-sahabat se-geng SAMARA yang walaupun kini jarang bertatap rupa, namun hati kita tetap terpaut. Ukhti-ukhti shalihah se-geng halaqah dan kajian-kajian islam, yang selalu membantu menyalakan keistiqamahan dalam ruh  ini. Teman-teman kampus yang mengajarkan aku arti sebuah perjuangan tanpa henti. Sohib senasib kosan yang sudah kuanggap seperti keluarga sendiri.
Juga untuk himabio, mohon maaf atas amanah yang sedikit terlantarkan. Bimbingan belajar SSC, yang di dalamnya aku bertemu pengajar-pengajar hebat sepanjang sejarah. Dan yang terbaru, FLP Aceh, tempat terbaruku mengenal jiwa-jiwa penuh semangat, kekompakan, kesetiaan, dan kekeluargaan. Yang membuatku mampu mengubah setiap uneg-uneg menjadi bentuk bernama tulisan. Teruntuk orang-orang yang pernah berlalu lalang di kehidupanku, terima kasih!   Kalian telah mengajarkanku banyak hal dan membuatku semakin mengerti definisi hidup. Maka, maafkan jika selama ini banyak yang hatinya tersakiti baik secara sadar ataupun tidak. Maafkan jika aku tidak semenyenangkan dan baik seperti yang diharapkan. Tapi, jika aku boleh berkilah, aku sedang dalam proses membentuk pribadi yang lebih mantap. In Shaa Allah!
Maka wahai teman, berdoalah sedikit untukku. Semoga rejeki dan langkahku lapang disana. Semoga selalu istiqamah memegang prinsip yang telah dianut. Karenanya aku selalu membayangkan kekecewaan teman-temanku jika saja aku keluar jalur. Sungguh, mereka mengharapkan kebaikan untukku dan aku akan menjaga itu. Dan semoga ada hal bermanfaat yang bisa digiring pulang nanti.
 Ah, setahun itu entah lama entah tidak. Namun, apapun yang memberatkan langkahku, aku harus tetap pergi, untuk menghidupkan cahaya mimpiku di negeri itu. Sakura, tunggu aku, aku akan mekar bersama denganmu!
*ditulis beberapa hari yang lalu sebelum keberangkatan

7 komentar:

  1. Wuih, udah jadi blogspot.jp sekarang. Btw baik-baik disana isra. Titip salam untuk doraemon, detektif conan, dan yang terpenting sama penjual takoyaki.

    BalasHapus
  2. Naura: :)
    Aslan : hehe, siip. *apa jadinya saya ngomong sama kartun -_-

    BalasHapus
  3. kk isra
    ku tunggu kau kembali....hehhehe
    istiqamah y kk

    BalasHapus
  4. iri bacanya -_-
    selamat adoe, beu goet2 di nanggroe gop. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin, makasi bg joe..
      ayuk nyusul ke jepang, kita buat perkampungan Aceh disini, haha :-d

      Hapus

 
Back to top!